Sunday, December 23, 2012

AIR MINUM tidak sekedar cukup tersedia, tapi harus aman dan sehat.



Tantangan Eksestibilitas Air Minum yang Sehat dan Aman.



Tubuh manusia mengandung cairan dalam jumlah yang sangat besar, yaitu 60% dari berat badannya. Volume cairan yang sangat besar ini sudah tentu merupakan petanda bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa air minum. Volume yang sedemikian besar ini memiliki fungsi berbagai ragam agar manusia dapat hidup sehat. Fungsi tersebut antara lain sebagai pelarut, pengatur suhu, berperan dalam perfusi jaringan, berperan dalam pencernaan makanan, mengeluarkan bahan berbahaya dalam tubuh yang dibuang melalui urin atau keringat, sebagai bagian dari bantalan sendi, bagian dari darah untuk memenuhi kebutuhan oxigen jaringan atau makanan, pengatur suhu badan, bagian dari volume darah untuk mempertahankan tekanan darah, dan banyak fungsi lain lagi.
Selain sebagai kebutuhan vital dan dasar bagi tubuh manusia, peranan penting air minum lainnya adalah sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi. Dalam isu strategis nasional pada UU No.7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air dan PP Nomor 16 Tahun 2005 tentang pengembangan system penyediaan air minum, menggaris bawahi bahwa akses air bagi kebutuhan pokok sehari-hari guna memenuhi kebutuhan yang sehat, bersih dan produktif dijamin oleh Negara.
Tantangan saat ini secara nasional dalam pemenuhan kebutuhan akses air minum yang sehat dan aman adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sebagai upaya preventif dan menunjang pertumbuhan ekonomi dalam infrastruktur. Secara Internasional adalah sasaran pembangunan Millennium Develompment Goals (MDGS) untuk mengurangi 50% penduduk yang belum memiliki akses air bersih dan sanitasi pada tahun 2015 dan KTT Bumi Johannesburg pada tahun 2002 yang seharusnya di evalusasi 10 tahun sekali.
Keterjangkauan pelayanan air minum di Indonesia saat ini yang sudah di upayakan oleh Negara yaitu 1) Penyediaan air minum perpipaan yang diselenggarakan oleh ± 394 PDAM; 2) system pelayanan air minum di perkotaan baru mencapai 47% dan perdesaan hanya 11%; 3) masyarakat lain yang belum terlayani yang bersumber dari mata air, sumur dalam, sumur dangkal, panapungan air hujan dan penjaja air (water vendor) yang tidak terjamin kualitasnya dari segi kesehatan; 4)masyarakat yang tidak terlayani dengan system perpipaan membeli air dengan harga yang lebih mahal (AMDK) atau Depot Air Minum (DAM) yang belum tentu juga mendapat sertifikasi kelayakan operasi.
Berdasarkan jangkauan pelayanannya, yaitu masyarakat yang sudah mendapatkan askses air, namun air yang telah diterima masyarakat masih ada yang belim memnuhi standar kualitas air minum, masih banyak PDAM yang belum beroperasi 24 jam dengan berbagai alas an dan kandungan bahan-bahan kimia seperti chlor dan kaporit yang dicampurkan ke air PDAM dan menjadi sumber air minum, dalam jangka panjang gangguan kesehatan pada tubuh manusia akan semakin terganggu.
Syarat minimum sumber air manapun agar dapat menjadi air yang dapat di minum yaitu, ia harus memenuhi syarat yang bekualitas yang ditentukan oleh Kemenkes, KLH maupun WHO. Kualitas tersebut meliputi aspek fisik, kimia dan bakteriologis. Secara fisik air tidak keruh, berwarna dan berbau. Secara kimiawi air sebaiknya mengandung bahan-bahan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh manusia, dan secara bakteriologis air tidak mengandung kontaminasi bakteri Echeriscia colli yang dapat menimbulkan bahaya diare bagi kesehatan. Selain diare, air yang tercemar bakteri juga bisa menyebabkan berbagai penyakit seperti demam tifus, paratipus, hepatitis, iritasi lambung, kolera, hingga anemia.
Bukan hanya air sungai, air tanah di perkotaan pun dinilai belum layak dikonsumsi. Hasil penelitian yang dilakukan Unilever bersama Sucofindo menyebutkan 48 persen air tanah di Jabodetabek dan Bandung positif tercemar E.coli, bakteri penyebab utama diare (Kompas)
Bagaimana juga dengan masyarakat yang mendapatkan akses air dari air tanah yang menggunakan bantuan jet pump atau sekedar sumur galian dangkal dan dalam? Sumber air tanah juga mendapat risiko kesehatan dan lingkungan. Risiko kesehatan yang akan muncul yaitu apabila sumber air tanah dengan penampungan limbah (septitank) kurang dari jarak 10 meter. Jarak 10 meter menjadi standar kesehatan apabila sumber air tersebut menjadi air minum, karena dikhawatirkan apabila jarak terlalu dekat atau < 10 meter saluran septinak akan mencemari sumber air tanah yang di manfaatkan menjadi air minum. Yang sangat di khawatirkan yaitu pada daerah pemukiman padat penduduk, dimana jaraknya masih sangat berhimpitan antar rumah dan jarak antar sumber air tanah dan septitank juga dekat. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan lebih dari seperempat penduduk Indonesia membuang tinja di sungai dan tanah. Hal itu mengakibatkan air sungai di perkotaan setiap hari dicemari ribuan ton tinja dan urin.
Risiko lingkungan dari pemanfaatan air tanah adalah cadangan sumber mata air. Airtanah tercipta karena adanya daur hidrologi. Sebagaimana diketahui, sebagian terbesar kebutuhan air bersih dunia saat ini berasal dari air tanah. Kualitas kimiawi air tanah ditentukan oleh proses interaksi dengan batuan di sekitarnya. Batuan bersifat granitik, andesitik, basalan, lempungan dan karbonatan akan memberikan komposisi kimia air tanah yang tidak sama. Air tanah dari lingkungan vulkanik, pesisir dan daerah karst, juga akan menghasilkan kandungan kimia yang berbeda-beda pula. Lingkungan kehidupan manusia terus berubah, air alami mengalami tekanan. Akibatnya keberadaan sumber air bersih semakin berkurang. Agar alam tetap memberikan air bersihnya kepada manusia, maka perlu dilakukan pengelolaan yang baik dan pelestarian. Neraca air perlu dijaga keseimbangannya agar di kemudian hari tidak terjadi bencana.
 Kab. Karawang, Jawa Barat dan Eksestibilitas Air Bersih dan Minum.
Jika mendengar Kabupaten Karawang, yang langsung terbesit adalah sebagai kota lumbung padi, industry dan seni tari “Goyang Karawang”. Memang, saat ini Kabupaten Karawang sedang gencar dengan pembangunan daerah dengan lumbung padinya, pembangunan infrastruktur dan kawasan industri. Namun, seperti daerah kabupaten/kota lainnya yang ada di Indonesia. Masih banyak wilayah pedesaannya yang belum tersedianya prasara, sarana dan utilitas daerahnya, salah satunya adalah akses air bersih sebagai air minum.
Sumber air bersih salah satu warga Cibeureum
Desa Cibeureum, cibarengkok dan Taneuh Beureum, Kelurahan Jati Asih, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang Jawa Barat merupakan salah satu pedesaan yang ada di belahan Indonesia sebagai daerah yang cukup melimpah akan kekayaan sumber daya alam pepadian dan sumber mineral lainnya namun masih berada pada garis kemiskinan. Oleh karena itu, untuk jangkauan air bersih masyarakat ke tiga desa yang merupakan daerah aliran sungai tersebut sangat bergantung pada aliran air PDAM yang kualitasnya kurang layak untuk di konsumsi. Bahkan air hujan yang masuk ke sumur dangkal mereka. Itu gambaran untuk warga yang masih cukup biaya untuk membayar aliran PDAM, namun masih banyak juga warga yang tidak mendapat aliran PDAM maupun sumur dangkal dari air tanah, khususnya di Desa Cibarengkok dan Taneuh Beureum.
Apabila musim hujan tiba, air yang mengalir ke tiga daerah tersebut sangat keruh. Dan apabila musim kemarau tiba, kekeringan berkepanjangan dan pasokan air bersih tidak ada sama sekali dari air tanah untuk warga yang hanya mengandalkan air tanah. Untuk warga yang sudah sebagian mendapat aliran air PDAM, mengkonsumsi air minum dengan mengandung kaporit yang tinggi.
Di ketiga desa tersebut rata-rata tingkat pendidikan mereka sangat lah rendah, mendominasi hanya lulusan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama yaitu 48% dari jumlah penduduk. Selebihnya ada juga warga yang sudah berpendidikan menengah sedang (36%) dan tinggi (16%). Dari hasil wawancara dengan Ibu Kepala Kelurahan Jati Asih, bahwa tingkat kesadaran akan dampak-dampak buruk dari ketidak tersediaan air minum yang bersih dan aman. Asalkan ada dari manapun sumber air tersebut untuk dikonsumsi akan mereka terima.
Tata Kelola dan Sistem Terdesentralisasi sebagai Tanggung Jawab pada Masyarakat.
Dalam sistem ini, terdapat tiga komponen penting sebagai solusi bersama akan kelangkaan air minum bersih dan aman yang tidak hanya cukup sekedar tersedia. Yang pertama ada peran Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang yang seharusnya dapat lebih melihat dan menjangkau wilayah-wilayah mana saja yang masih sangat belum mendapat akses air bersih sebagai air minum yang sudah layak dikonsumsi. Pemda setempat sebaiknya dapat memberikan subsidi daerahnya atau dari pusat untuk mengkhususkan pada perbaikan lingkungan khususnya air bersih dan air minum, sesuai dengan Perendagri Nomor 23 Tahun 2006 tentang Pedoman Penetapan Tarif Air Minum. Selain itu Pemda juga dapat memaksimalkan Public Service Obligation (PSO) untuk melindungi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan menjamin kelangsungan pelayanan PDAM dengan kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang baik (3K).
Yang kedua regulator kebijakan pemerintah pusat untuk memandati, memantau dan mengawasi jalannya Peraturan-peraturan yang telah di tetepakan dan harus di laksanakan oleh pemerintah pusat serta anggaran APBN untuk program sambungan air minum perpipaan. Hal ini tercantum pada Surat Keputusan Mendagri Nomor 960/447/SJ perihal Percepatan terhadap Program Penambahan 10 juta SR Air minum tahun 2009-2013, yaitu diantaranya membebaskan PDAM yang cakupan pelayanannya belum 80% dari kewajiban melakukan setoran laba bersih pada PAD; menerapkan tarif air minum rata-rata yang nilainya sama dengan biaya kebutuhan dasar yang wajar; memberikan subsidi kepada kelompok pelanggan tariff social seperti RSS,dll.
Yang ketiga adalah dukungan dan keterpaduan para pengusaha baik Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi), maupun  perusahaan air minum lainnya seperti Danone Aqua melalui Corporate Responsibility Social (CSR) perusahaan. Sebagai perusahaan yang mengemban misi “Ganda” yaitu social dan profit dapat saling bersinergis dengan pemangku kebijakan daerahnya, karena masih banyak sumber PDAM yang belum sehat. Untuk mendukung ketersediaan air bersih dan air minum yang sehat dan aman sebaiknya diarahkan untuk perbaikan lingkungan sumber air, sanitasi lingkungan pemukiman, pendidikan dan pengetahuan serta teknologi tepat guna yang dapat diswadayakan oleh masyarakat.
          Salah satunya adalah produk unggulan teknologi terbaru yang sangat praktis dan lebih ekonomis , yaitu

Pureit: Pureit adalah cara mudah, praktis dan dengan harga yang terjangkau untuk mendapatkan air minum yang terlindungi dari kuman berbahaya.
Pureit ini untuk pemurniannya melewati hanya 4 tahap yaitu:
1. Saringan Serat Mikro:untuk menghilangkan Kotoran
2.Filter Karbon Aktif
Menghilangkan parasit & pestisida berbahaya
3. Prosesor Pembunuh Kuman
Dengan 'programmed disinfection technology' menghilangkan bakteri dan virus berbahaya yang tidak terlihat.
4. Penjernih
Membuat air jernih, tidak berbau dengan rasa yang alami
masalah keamanan dan kesehatan yang dijamin dari Pureit sudah tersertifikasi. Pureit memenuhi kriteria ketat internasional dari Environmental Protection Agency (EPA), Amerika Serikat, untuk menghilangkan bakteri dan virus berbahaya. Lebih dari itu, kinerja Pureit juga telah diuji oleh lembaga ilmu pengetahuan dan institusi kesehatan terkemuka di Asia, Eropa dan Amerika Serikat.  
Bukan cara yang sulit bukan untuk bergotong royong bersama menentaskan kurangnya jangkauan air minum yang sehat dan aman?? ;)
<a  href="http://lombablogpureit.blogdetik.com/" title="Lomba Blog #airpureit Berhadiah Utama Rp 10 Juta!" target="_blank"><img src="http://lombablogpureit.blogdetik.com/files/2012/11/1ed2e73f4adfbbe8830d806aaca153d1_banner-lomba-pureit-300.gif"></a>

























































































































Saturday, December 22, 2012

31 Perusahaan Raih Charta Peduli Indonesia 2012 | SWA.co.id

Yuu Dilihat perusahaan-perusahaan mana yang sudah membantu beban pemerintah untuk menyehatkan, mensejahterakan dan melestarikan Indonesianya. Meskipun terkadang pemerintahnya juga suka lupa harus "lebih" banyak membantu juga...
Check This :
31 Perusahaan Raih Charta Peduli Indonesia 2012 | SWA.co.id

Friday, December 14, 2012

RECOMENDED MOVIE II: 5CM !!








Setiap keyakinan, keinginan dan harapan, cita-cita, mimpi dan apa yang mau kamu kejar TARUH DISINI (5cm dari depan mata kita). Didepan kening kamu, jangan menempel..
Jadi dia gakan pernah lepas dari mata kamu. Dan sehabis itu yang kamu perlu Cuma

“kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya| tangan yang akan berbuat banyak dari biasanya| mata yang akan menatap lebih banyak dari biasanya| leher yang akan lebih sering melihat ke atas| lapisan TEKAD yang 1000x lebih keras dari Baja| dan HATI yang menggebu lebih keras dari biasanya| serta mulut yang akan selalu BERDOA lebih sering dari biasanya.”
 Selanjutnya , kamu akan selalu dikenang sebagai seorang yang masih punya mimpi, bukan Cuma seonggok daging yang hanya sebuah nama. 

Tapi selanjutnya, kamu akan menjadi seseorang yang lebih mempunyai arah dan tujuan hidup yang lebih baik dari hari sebelumnya, dari bulan dan tahun sebelumnya. Sebuah harapan dan tujuan yang mempersatukan kepercayaan akan MIMPI, CITA-CITA DAN CINTA. 

Belum ada angka yang secara nyata berdasarkan ilmu pengetahuan, hubungan antara mimpi dan pencapaian yang telah tercapai melebihi apa yang di mimpikan. Namun, apalah arti sebuah angka apabila hanya sebagai pembuktian survey tanpa diyakini dan dihayati sepenuh hati dan jiwa. 
Dan satu lagi, orang-orang yang DISIPLIN akan selamat sampai tujunannya.

5CM. mengemas novel yang ditulis oleh Dony Dhirgantor mejadi sebuah film yang LUAR BIASA membangkitkan semangat perjuangan buat yang lagi masih nyusun skripsi, buat yang berusaha mengejar cinta sejati, buat yang meningkatkan kompetensi diri dan buat kamu yang jiwa petualang untuk menghirup udara Negeri Indonesia tercinta dari ketinggian tertinggi di Pulau Jawa , yaitu gunung Semeru, Malang. Dan masih banyak lagi perjuangan temen-temen pemuda Indonesia demi menjaga martabat Bangsa, menjaga alam dan sumberdaya alam milikNya dan dikelola dengan arif dan bijak dan akan menikmati keindahan alam Indonesia bersama anak dan cucu kita. Amin..
Gunung Semeruu… I’ll be there .   


hidup adalah pilihan, impian, pengorbanan dan perjuangan. Mana yang kamu paling usahakan?? pilihlah salah satu saja tidak masalah, dari pada kamu tidak memiliki salah satu diantaranya.

Saturday, December 8, 2012

Recomended Film: HELLO-GOODBYE



Perfilm-an Indonesia yang berlatarkan di luar negeri terkadag mungkin harus menyesuaikan dengan budaya dan karakter negaranya yang dijadikan tempat syuting. Kaya Film Indonesia yang satu ini yang berlatarkan di Busan, Korea ini tidak terlalu banyak adegan konflik yang mengharu biru, atau konflik dialog yang cukup keras dan tegas. Desember 2012 ini bioskop Indonesia menyajikan Film Drama Romantis yang di bintangi oleh Rio Dewanto dan Atikah Asiholan, yap.. “Hello Goodbye”.
Karakter mereka di film ini sangat berbanding terbalik mungkin ya dengan kenyataannya, Abi (Rio) yang periang harus memerankan karakter seseorang yang pemaran, keras kepala dan tidak pernah mau memiliki sebuah target dan tujuan. Sedangkan Indah (Atikah) harus berperan sebagai petugas KBRI yang understress ditempat kerjanya, dan ternyata dia selama menjalani hidupnya ini belum menemukan makna dan arti kehidupan darinya.
Meskipun menurut beberapa teman saya kurang begitu OK film nya, mungkin karena konflik yang tidak seperti film-film lainnya, tapi banyak juga loh makna dan pelajaran yang bias kita petik. Ceritanya tentang pertemuan perempuan dan laki-laki Indonesia di tempat yang jauh dari Indonesia. Mereka bersama, ujungnya ada perpisahan tapi gak jadi surprise, sesuatu yang tiba-tiba, karena dari awal mereka tahu akan berpisah. Ini cara mereka ngisi hari-hari menuju perpisahan dengan cara yang indah.
Dari film ini menyiratkan, sudah seberapa bahagia dan menikmati hidupkah kita selama menjalani kehidupan ini?bukankah hidup itu harus selalu dinikmati dan disyukuri? Hati-hati akan setiap yang kita kerjakan ternyata bukan sebuah pencapaian target semata, tapi ternyata menyembunyikan banyak kesedihan dan kesepian. Selain itu, pesan akhir dari film ini menceritakan betapa perpisahan itu tidak selamanya menyakitkan. Apabila kamu benci dengan perpisahan, maka kamu telah mengutuk sebuah perjumpaan. Akhirnya Abi dan Indah harus sama-sama melanjutkan hidupnya masing-masing dan berpisah (tanpa tuker no HP/Tlpn di zaman canggih gini,hee) di sebuah pelabuhan Busan, Korea dengan harapan positif dan mencari sebuah target,tujuan dan makna kehidupan sampai akhirnya mungkin akan dipertemukan kembali (Hellogoodbye II may be:D).



HELLO-GOODBYE

Friday, December 7, 2012

ECODRIVING, SMART SOLLUTION TO REDUCE POLUTION, SAVE FUEL AND HEALTHFULL ENVIRONMENT



Pernahkan dengar sebelumnya tentang ECODRIVING?? Yap..Ecodriving adalah cara berprilaku mengendarai yang berprinsip pada penghematan BBM kendaraan kamu dan pastinya akan menyumbang penurunan gas rumah kaca akibar sumber pencemaran sumber bergerak, yaitu alat transportasi seperti mobil, motor dan kendaraan umum.
Saat ini di Indonesia populasi kendaraan bermotor di Indonesia hingga 2010 lalu mencapai 50.824.128 unit. Peningkatan penjualan terjadi pada jenis kendaraan sepeda motor. Diperkirakan  meningkat sebanyak 10 persen menjadi 8,1 juta unit, dari tahun lalu yang sebesar 7,2 juta unit. Sedangkan pada industri otomotif jenis kendaraan roda 4 (empat) diperkirakan pada tahun 2013 meningkat lima persen sebesar 1,5 juta unit  dibandingkan realisasi tahun ini sebesar 1 juta unit.
Akibat terjadinya peningkatan penggunaan kendaraan bermotor ini juga berdampak pada penigkatan kebutuhan  bahan bakar menigkat. Bahan bakar yang notaben saat ini masih mendapat subsidi dari pemerintah, membuat masyarakat merasa masih aman dengan harga yang relative masih terjangkau. Padahal dibalik itu, anggaran subsidi BBM setiap tahunnya meningkat, dari 5 tahun terakhir ini peningkatan 100% lebih yaitu mencapai 147  triliun rupiah.
Selain itu, peningkatan pengguna kendaraan juga menjadi sumber pencemaran lingkungan ke dua setelah sector industry. Gas emisi yang dikeluarkan seperti CO, CO2 dan Hidrocarbon menjadi penyebab utama gas rumah kaca terhadap pemanasan global. Selain itu dampak lainnya yaitu sebagai sumber pencemaran udara yang dapat mengganggu kesehatan para pejalan kaki dan masyarakat sekitar jalanan yang mendapat paparan polusi udara dari kendaraan.
Dari permasalah transportasi dan lingkungan itulah, kami mahasiswa peminatan Kesehatan Lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 4 Desember 2012 lalu melakukan “Seminar Pengembangan Profesi” dengan mensosialisasikan pentingnya penerapan perilaku berkendara ramah lingkungan (ecodirving) sebagai bentuk aksi terkecil dan terdekat yang sangat mudah untuk diterapakan dan dapat menyumbang penurunan gas rumah kaca. Pemaparan materi yang disampaikan pada seminar ini ada dari Kementrian Lingkungan Hidup, Deputi Pencemaran Lingkungan; Kepala BLHD Kota Tangerang Selatan (Dr. Rahmat Salam,M.Si); Guru Besar Kesehatan Lingkungan UI (Prof. Umar Fahmi,Ph.D) dan Praktisi Pengamat Ekonomi Lingkungan (Dr. Zulkifli Rangkuti).
Sebelumnya, kami juga melakukan survey penelitian pada pengguna kendaraan motor dan mobil di Civitas akademik UIN Jakarta untuk mengetahui Pengetahuan , Sikap dan Perilaku Ecodriving. Dari hasil survey tersebut bahwa rata-rata perilaku pengendara  tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Ecodriving. Tingkat pengetahuan tentang Ecodriving juga masih rendah, namum dari sikap rata-rata mereka mendukung untuk penerapan prinsip-prinsip Ecodriving.
Kegiatan seminar ini juga dibarengi dengan sosialisasi “Sadar Uji Emisi” yang dilakukan di local Kampus FKIK UIN Jakarta dengan bantuan kerjasama Dinas Perhubungan kota Tangsel. Tidak mudah ternyata menyadarkan dan mengajak para pengendara untuk melakukan uji emisi, padahal program ini oleh pemda setempat juga sudah di gratiskan. Namun dengan usaha persuasive yang kami lakukan banyak juga ternyata yang mau melakukan uji emisi pada kendaraan pribadi mobil dan motor.
Kedepannya kondisi jalan diperkotaan khususnya Jakarta dan Bodetabek, dengan kondisi antara volume (V) dengan tersedianya kapasitas jalan, yang sudah mendekati angka 1,0 yang berarti akan menuju kemacetan yang luar biasa atau dengan kata lain berhenti bergerak (stag), diperlukan manajemen lalu lintas (traffic Management) dengan memakai beberapa mekanisme (baik berbayar ataupun tidak), sehingga terciptanya mengemudikan kendaraan yang mendukung lingkungan (eco driving).
Oleh karena itu perlunya penerapan teknologi kendaraan yang mendukung eco driving, sehingga emisi yang timbul dapat dikendalikan, serta pemakaian bahan bakar minyak yang sudah berstandar euro yang less emisssion sehingga tercapai kota yang sehat dan nyaman. Juga perlunya sosialisasi Ecodriving lebih dapat digencarkan kepada masyarakat pengguna kendaraan bermotor, apalagi dengan semakin meningkatnya jumlah pengendara baik roda dua dan empat dirasa harus semakin peduli dengan cara berkendara yang lebih peduli pada alam dan lingkungan.


Presented by Kesehatan Lingkungan-UIN Syarif Hidayatullah Jakarta-