Friday, August 10, 2012

Malam 21 Ramdhan 1433 H


Bismillahirahmanirrahim..
Sudah menjadi sebuah niatan, tahun ramadhan ini aku harus mencoba pengalaman sensasi beribadah di sepuluh har terakhir ini dengan beritikaf, ntah dimesjid mana pun, asalkan acara itikafnya betul-betul jamaah sebelumnya juga senang beritikaf disna.
Kebetulan tempat kostku tidak terlalu jauh dengan mesjid universitas yang jamaahnya banyak juga dari kalangan tokoh agama dan masyarakat sekitar komplek dosen yaitu Mesjid Fatullah. Banyak juga dari beberapa daerah lain menyengajakan untuk turut bermunajat mendapat malam lailatul qadar.
Yang semulanya aku niatkan ingin beritikat disuatu mesjid yang tidak biasanya aku singgahi di wilayah sekitar Jakarta, namun terbesit penrtanyaan dalam hati, Mesjid  sekitar saja apakan sudah kamu makmurkan nis?? Maka setelah tahu jadwal-jadwal itikaf sudah tersedia didepan mimbar imam aku  pun semakin semangat untuk mengikutinya di mesjid Fatullah saja.
Pertengahan malam pun sudah datang, alhamdulillah aku begitu berani dan yakin, malam ini akan berangkat untuk beritikaf. Mungkin untuk sebagaian orang-orang mukmin lain sudah sering menjalankan pengalaman ini. Tapi malam ini menjadi malam yang paling istimewa beribadah, karena pasalnya itikaf ini baru pertama kalinya aku jalankan seumur hidup (hee), lalu aku pun berangkat tampa ada paksaan, dorongan dan motivasi lain selain karena Allah SWT.,jadi berangkatnya pun aku beranikan untuk sendiri saja.
Meskipun berlawan dengan angin malam yang dinginnya membelai kulit dan menusuk tulang, tapi aku kuatkan untuk terus berjalan ditengah sepinya warga yang sudah terlelap. Namun pada pertengahan perjalanan, kutemui segerombolan remaja yang belum terjaga akan Rahmat Mu.Hamba tau, Engkau akan memberikan Rahmat kepada siapa saja yang hanya Engkau Kehendaki, yaitu makhluk-makhluk mu yang beriman dan bertaqwa kepadaMu.
Kegiatan remaja yang jauh dari perilaku muslim sangat tidak baik, dikala semua orang mencari Rahmat dan Ridho nya,disini masih banyak kalangan pemuda remaja yang masih memikirkan kesenangan dengan perkumpulan yang jauh dari ilmu dan iman.
Dengan penuh keberanian aku pun berhasil melewati gerombolan itu dengan rasa ketakutan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, tapi Allhamdulillah Allah sangat melindungi ku,
Setibanya di mesjid, diawali dengan niat, salat tahiatul masji, tahajud, amalan ibadah(dzikir,membaca Al-Quran), salat tasbih (besama-sama,tp tidak jamaah), kemudian dilanjutkan dengan muhasabah yang sangat menggetarkan jiwa, membukakan pemikiran dan renungan, betapa aku masih jauh dan sangat jauh dari sifat-sifat sahabat Rasulullah yang menyatakan kecintaannya pada Muhammad saw. Betapa besar pengorbanan Abu Bakar yang membela jiwa, raga dan batinnya untuk melindungi Rasul dari kecaman Kafir Qurais. Seketika aku membayangkan peristiwa yang entah sangat jauh jarak waktu ku dengan peristiwa zaman dahulu. Sungguh sangat bersyukur muslimin saat ini, akibat pengorbanan Rasul lah kita dapat menjalankan ibadah dengan kekhusyuan dan kenyamanan dimana semuanya Rasul memperhitungkan porsi ibdahanya disesuaikan dengan kemampuan umatnya.
Air mata semakin membuncah saat ku merenungkan apa saja yang aku lakukan, aku berikan baik ilmu dan jasa-jasa ku sangat picik yang sangat mementingkan materi. Padalah ilmu ku masih sangat dangkal dibandingkan dengn sahabat Rasul yang paling istimewa disisi Allah akibat ilmu-ilmu yang dimilikinya, namun pada akhirnya dimata Allah ilmu-ilmu masih sangat jauh dari luas dan dalamnya ilmu Allah yang paling tinggi.
Sungguh sangat kecil, sangat sombongnya hamba ini pada mu ya Rabb .... ketika hamba tidak menyegerakan shalat, serta kekhilafan lain yang tidak hamba sadari..
Tapi hamba sangat bersyukur dan berperasangka baik pada Mu Ya Rabb.. begitu Engkau memberikan hamba kekuatan hingga hari ini, malam ini masih mencintai kenikmatan beribadah menghadrapkan keridhoan Mu Ya Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang..
Alhamdulillahirabbil alamin..

No comments:

Post a Comment